Sertifikat merupakan sebuah bukti nyata atau tertulis yang diberikan oleh pihak yang berwenang atas sertifikat itu kepada seseorang atau kelompok. Dengan kata lain sertifikat ini menjadi alternatif penting untuk mencapai suatu tujuan (Impian dalam pencarian perkerjaan). Contohnya sertifikat Seminar yang diberikan pada setiap peserta seminar yang telah menghadiri acara seminar.Contoh kasus pada berapa bulan lalu para panitia penyelenggara seminar mensosialisasikan kepada para mahasiswa Unsrat. Tentang seminar yang bertemakan "Young Enterpreneur" atau pengbisnis muda, dengan pemberian Sertifikat sebagai bukti bahwasanya mahasiswa yang dapat sertifikat pernah mengikuti itu.
Lihat juga : Predikat Cum Laude Bukan Jaminan Kesuksesan
Terbayangkan oleh mahasiswa itu kedepan nanti dapat menjadi pengbisnis terlebih lagi yang masih usia muda, pasti sangat menyenangkan. Namun, ekspektasi tak sesuai realita. Memang tak semuanya instant terlebih lagi ini masalah pekerjaan atau bisnis.
Bermunculah ungkapan dari para mahasiswa yang saat itu ikut seminar "young enterpreneur", dengan ungkapan-ungkapan yang kurang baik untuk didengar. Dengan menceritakan suasana pada saat seminar berlangsung. Menurut mereka hanya kerugian yang didapatkan. Karena seminar itu tak mampu mewujudkan apa yang menjadi kebingungan saat itu.
Lihat juga : Sarjana Gadungan
Seiring barlalunya waktu, lagi-lagi dengan bahasa yang sama untuk mensosialisasikan tentang bisnis. Dengan sebagian mahasiswa khususnya Fapet unsrat tak ingin untuk ikut. Disebabkan pengalaman sebelumnya. Bisa dibilang keputusan itu bijak dan juga tak. Mengapa admin katakan tak? Yah sebab setiap informasi itu merupakan ilmu, sesampai kemudian muncul tekad yang kuat untuk membuktikan kebenarannya. Namun, mereka yang tak lagi ingin mengikuti seminar tersebut menklaim bahwa sertifikat dari seminar bukanlah penentu untuk seseorang dapat sukses.
Lihat juga : 3 Cara Cepat Menghasilkan Uang Setelah Baru Wisuda Sarjana
Iming-iming yang bermunculan bahwa dengan sertifikat itu kita dapat dan sangat dapat berpeluang untuk melangkah kedepan itu sebagian hanyalah fiktif belaka. Sekaya apapun sertifikat yang kita miliki dan berlebel apapun, bukanlah sebuah jaminan untuk mampu mendobrak kerasnya tembok pekerjaan.
Para pengagum sertifikat dengan bangganya memperlihatkan dan juga memamerkannya. Lucu terasa ketika hal itu dilakulan. Dengan potensi yang tak sesuai apakah kita terdapat peran sesuai dengan sertifikat ? Nyatanya tak.
Lihat juga Tulisan Fanly : Kebanggaan yang Tidak Seharusnya Dibanggakan (Handphone)
Berdoa, berbisnis, dan ikhtiarlah maka sukses itu akan bersemayam kepada kita. Sertifikat yang kita dapat hanyalah alternatif penunjang.
Penulis : Fanli Mandalika
