Semuanya terlihat disaat ini, kekerasan sek5ual lagi marak-maraknya bak kompetisi yang akan menerima penghargaan. Sungguh teramat miris perempuan dalam hal ini selaku korban disalahkan bahkan menerima sanksi. Masih waraskah para penghuni negeri patriarki ?
Perempuan yang semestinya dihargai dan dilindungi, malah dilecehkan. Ungkapan dibalik semua disebabkan salahnya perempuan mengenakan pakaian yang dapat mengundang perilaku sek5ual dari lawan jenis. Sangatlah lucu, berhijab syar’i inginpun rok mini tak ada perempuan yang ingin dilecehkan dan pantas dilecehkan, yang bermasalah bukan pakaian korban melainkan otak pelaku.
Jika perempuan harus berpakaian yang sopan dan tertutup agar tak terjadi kekerasan sek5ual terus laki-laki harus menutup apa agar tak melakukan kekerasan seksual ?. Setiap orang punya hak atas dirinya begitupun perempuan punya kebebasan atas dirinya.
Bukan hanya perempuan yang harus mengedukasi dan diatur kehidupannya tenamun laki-laki juga perlu mengedukasi dan intropeksi diri. Kasihanilah diri yang terus-terusan jadi budak nafsu sendiri.
Jangan memandang perempuan atau laki-laki tenamun pandanglah kita diciptakan sebagai manusia, jadi hidup dan bersikap layaknya manusia dan apabila masih boleh saling mengasihi mengapa harus saling memangsa ? dan apabila diciptakan untuk sama-sama berjuang, mengapa harus ada yang menindas dan ditindas ?
Persoalan seputar tata berpakaian patut dikritisi namun bukan menjadi tolak ukur kesalahan universal, sebab semua prilaku dikembalikan kepada pelaku sebab didalam dirinya terdapat kemampuan menimbang baik dan buruk.
Manado, 21 November 2019
Penulis : Wahyuni Drakel (Ketua Kohati HmI Cabang Manado)
Lihat juga : Bertemu Gadis Hebat yang Menginspirasi
Perempuan yang semestinya dihargai dan dilindungi, malah dilecehkan. Ungkapan dibalik semua disebabkan salahnya perempuan mengenakan pakaian yang dapat mengundang perilaku sek5ual dari lawan jenis. Sangatlah lucu, berhijab syar’i inginpun rok mini tak ada perempuan yang ingin dilecehkan dan pantas dilecehkan, yang bermasalah bukan pakaian korban melainkan otak pelaku.
Jika perempuan harus berpakaian yang sopan dan tertutup agar tak terjadi kekerasan sek5ual terus laki-laki harus menutup apa agar tak melakukan kekerasan seksual ?. Setiap orang punya hak atas dirinya begitupun perempuan punya kebebasan atas dirinya.
Bukan hanya perempuan yang harus mengedukasi dan diatur kehidupannya tenamun laki-laki juga perlu mengedukasi dan intropeksi diri. Kasihanilah diri yang terus-terusan jadi budak nafsu sendiri.
Jangan memandang perempuan atau laki-laki tenamun pandanglah kita diciptakan sebagai manusia, jadi hidup dan bersikap layaknya manusia dan apabila masih boleh saling mengasihi mengapa harus saling memangsa ? dan apabila diciptakan untuk sama-sama berjuang, mengapa harus ada yang menindas dan ditindas ?
Persoalan seputar tata berpakaian patut dikritisi namun bukan menjadi tolak ukur kesalahan universal, sebab semua prilaku dikembalikan kepada pelaku sebab didalam dirinya terdapat kemampuan menimbang baik dan buruk.
Manado, 21 November 2019
Penulis : Wahyuni Drakel (Ketua Kohati HmI Cabang Manado)
Lihat juga : Bertemu Gadis Hebat yang Menginspirasi