Dengan kata lain bahwa teknologi ini yang seharusnya dapat menciptakan perkembangan pola pikir dari pemuda pelajar dipandang buruk oleh sebagian orang. Karena dinilai bahwa IPTEK ini merusak pemikiran pemuda pelajar inginpun masyarakat.
Dalam proses pembelajaran atau perkuliahan, teknologi yang berupa Hand Phone terkadang kerap disalah gunakan. Mengapa admin katakan demikian ? Yah sebab sebagian besar pelajar pada saat pelaksanaan ujian atau evaluasi kembali, kaya pelajar yang menggunakan teknologi berupa hand phone untuk mencari sebagian jawaban lewat hand phone. Dan ini terbukti, bahkan di tempat admin kuliah kaya yang menyalahgunakannya. Saya sendiripun pernah seperti itu. Namun pencerahan yang diberikan oleh pengajar mampu menyadarkan admin.
Dengan perkembangan merek ataupun jenis dari handphone sebenarnya sangatlah membantu, khususnya pada saat pembelajaran. Namun sikap yang tak tahu menempati sesuatu harus kita hilangkan. Artinya dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan bukan ujian evaluasi, teknologi ini dapat dan sangat dapat kita manfaatkan. Namun kita sebagai pelajar harusnya tahu waktu untuk menggunakan itu. Disaat ujian tak seharusnya handphone ini kita gunakan. Mengapa demikian ? Karena ini merupakan sikap tak percaya diri, tak menghargai potensi diri masing-masing.
Rasa bangga yang kemudian pelajar rasakan saat nilai ujian yang baik, yang curang dalam ujian tak seharusnya dibanggakan.
Mengapa ? Yah sebab untuk apa kita bangga dengan hasil yang kian bagusnya, namun bukan murni dari pemikiran kita. Banggalah dengan apa yang kita hasilkan lewat bisnis kita pribadi. Kita tak akan tahu sampai dimana potensi kita untuk menelaah materi ataupun teori yang selama proses pembelajaran apabila setiap ujian sikap menghkianati pola pikir masih membudaya.
Lapangan pekerjaan diluar sana menanti kita. Menanti para pelajar yang lulus dari Perguruan Tinggi nanti. Namun apakah kita siap dengan bermacam problematika yang tersedia di lapangan pekerjaan ? Ketika potensi para pelajar hanya difasilitasi oleh teknologi untuk mencapai nilai yang baik. Nyatanya kualitas lebih dibutuhkan dari pada kuantitas. Nilai yang sekian baiknya bukanlah jaminan untuk kita dapat berkecimbung di lapangan pekerjaan nanti.
Maka dari itu, bijak-bijaklah untuk menggunakannya. Dan jangan pernah menganggap bahwa IPTEK berdampak buruk. Hari ini apabila perkembangan IPTEK tak terjadi maka kita semua buta akan perkembangan dunia. Informasi yang ada dibelahan dunia sana kita tak akan tahu apabila hari ini IPTEK tak berkembang.
Kesadaran inginpun kemampuan menelaah sesuatu inilah yang seharusnya kita asah, agar daya serap untuk menafsirkan sesuatu tak keliru.
Penulis : M.F. Mandalika