Dibalik Nikmatnya Kopi Hitam Ala Anak Kost

March 27, 2019
Gelap bumi mulai menghilang sebab bumi mulai didatangi cahaya mentari, dinginnya pagi dan terhembusnya embun diikuti bangunnya ayam betina bersama gerombolan anaknya mengeruk tanah mencari makan dan telah terlihat sebagian aktifitas manusia mulai terlihat begitu beragam sebagai cara memastikan bahwa besok masih dapat membeli makanan dengan hasil kerja hari ini.

Dalam keadaan mendengarkan ceramah pagi lewat menara toa rumah ibadah yang di dengungkan disekitaran kost-an, admin bermain jemari menulis tulisan ini pada tempat tinggal 'kost' sobat karib admin dengan senyuman pagi, sebab segelas kopi mendampingi dan dengan aroma khasnya yang menghiasi cerita pagi tiga orang sobat.

Diatas berhamburnya asap rokok mengambang bulat hasil kreasi mulut sobat disamping. Saya menyadari bahwa nikmat kopi bukan hanya berada pada tempat khusus ngopi, namun nikmat kopi dapat dimana saja dan kapan saja semua tergantung bagaimana kita menciptakan suasana.

Lihat juga : Salam Kopi Hitam

Kami bertiga dengan mata yang masih terus terbuka menyambung cerita dengan suara tarikan seruput kopi hangat sembari wajah penuh senyuman, entah mengapa setiap bait-bait obrolan apabila tak ditemani kopi dan tak dimesrakan bersama rokok seakan tabu segala apapun yang dibicarakan.

Sebagian orang cukup akan mengatakan kita anak-anak gila yang menghabiskan malamnya sekedar meminum kopi dan sebagian cukup akan menjust kita pecandu kopi gila sebab tak menguntungkan dan cukup juga sebagian akan dengan semangat berkata. Benar, apa yang sobat semua bertiga lakukan sebab terkadang penikmat kopi seseorang harus gila dahulu kemudian membicarakan kopi. hehe

Sampai detik ini saat jemari-jemari admin bergeliat diatas tombol-tombol laptop, kami telah memasuki fase ke-empat kalinya memadukan kopi, gula dan air panas. Tentu pasokan rokoknya mulai menipis namun tak berhenti untuk dinyalakan. Gila.

Upaya menjadikan waktu menikmati kopi terus menyenangkan disebabkan kenyamanan ini kami bangun bersama persobatan dengan ruangan full asap rokok meneteskan perih dimata. Terlebih tak memandang dimana kami menyeruput kopinya atau bagaimana ramainya tempat kami menyeruput kopinya. Tenamun bagaimana kami meninggikan kenangan dalam setiap seruputan kopi.

Tentu ada yang lebih menyukai ketika menikmati kopi harus pada tempatnya, misalnya: Warkop or Cafe dan pastilah ada yang lebih nyaman ketika menikmati kopi dalam kesendirian (Private Time) atau berdua dengan pujaan hati (Time Together) sebagai moment memupuk rasa cinta sebelum dipetik pada altar pelaminan. Aseek

Pada tulisan kali ini, tak ada niatan menciptakan spesialisasi dalam tiap kelompok penikmati kopi namun sebagai upaya penerangan bahwa menikmati kopi. Nikmatnya dapat dimana saja dan dengan siapa saja. Sebab Ketika teman-teman biasa mengikuti tulisan admin dalam Blog ini, maka yang terlihat merupakan apabila admin menuliskan tentang kopi, pastilah admin lagi berada di Warung kopi (Warkop) atau Cafe.

Lihat juga : Kopi Hitam Menemani Malam

Namun kali ini di dalam tulisan ini berbedah, sebab yang ingin admin utarakan merupakan kenikmatan menikmati kopi di tempat kos kosan yang dihadiri oleh tiga orang pemuda yang bersobat dan berakhir dengan empat kali menyedu kopi dan empat bungkus rokok tanpa keluh kesah melainkan senyuman kebersamaan. hehe

Salam Dunia Hitam Manis

Penulis; Awin Buton

Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Penulisan markup di komentar
  • Untuk menulis huruf bold gunakan <strong></strong> atau <b></b>.
  • Untuk menulis huruf italic gunakan <em></em> atau <i></i>.
  • Untuk menulis huruf underline gunakan <u></u>.
  • Untuk menulis huruf strikethrought gunakan <strike></strike>.
  • Untuk menulis kode HTML gunakan <code></code> atau <pre></pre> atau <pre><code></code></pre>, dan silakan parse kode pada kotak parser di bawah ini.

Disqus
Tambahkan komentar Anda

No comments