Ponsel xiaomi yang mendapat fitur ini pertama kali merupakan Xiaomi Redmi Note 5 Pro. Jika pengguna xiaomi Redmi Note 5 Pro ingin mencoba MIUI 10 dan ternyata tak puas dengan miui 10 dan ingin kembali lagi ke MIUI 9 besar kecukupan hp akan brick. Ini bukan brick yang sanggup sahabat semua perbaiki dengan mengembalikan memakai TWRP atau flashing rom memakai MiFlash. Ini merupakan hardbrik yang membutuhkan mode EDL untuk memperbaikinya. Sayangnya mode EDL hanya sanggup diakses oleh akun resmi, sesampai lalu kaya pengguna yang harus memperbaikinya di layanan resmi.
Jadi jangan pernah mencoba untuk melaksanakan downgrade, atau perangkat anda akan mengalami hardbrick, kalau terlanjur hardbrick, silakan hubungi Service Center Xiaomi terdekat di kota anda (dan pastikan perangkat anda terdapat garansi resmi sebelum melaksanakan klaim perbaikan).
Sebenarnya fitur anti-rollback ini baik kok, lantaran xiaomi ingin melindungi para penggunanya dari rom abal-abal atau biasa disebut rom distributor. Bisa saja rom abal-abal tersebut di berikan mallware. Bahaya kan?. Makanya fitur anti-rollback ini dibutuhkan untuk memastikan para biro tak sanggup flash ke rom abal-abal.
Terus tipe xiaomi apa yang mendapat fitur anti rollback?.
Fitur anti-rollback hanya sanggup diterapkan minimal Android Oreo 8.1 ya. Kaprikornus apabila xiaomi kau tak kebagian android 8.1 kecukupan besar tak akan mendapat fitur tersebut.
Saat ini hanya tipe xiaomi terbaru yang mendapat fitur tersebut. Xiaomi Mi 8, Xiaomi MiMAX3. Xiaomi Redmi 6 Pro, Xiaomi Mi6X, Redmi note 5 dan kecukupan besar xiaomi tipe terbaru.
Bagaimana?. Kabar jelek buat para opreker kan?. Tapi jangan khawatir, niscaya para developer punya cara lain untuk oprek. :)