Struktur tanah merupakan kenampakan bentuk partikel-partikel primer tanah sampai kemudian partikel-partikel sekunder yang disebut ped (gumpalan) yang membentuk agregat(bongkah). Struktur tanah berperan sebagai regulator yang mengontrol pertumbuhan akar dan perkembangannya (Kurniawan 2012).
Tanah menjadi salah satu unsur yang penting dalam dunia pertanian. Unsur-unsur hara yang ada dalam tanah terdapat peranan yang cukup penting untuk kehidupan tanaman, sesampai kemudian unsur-unsur hara tersebut harus senantiasa dijaga keberadaannya. Tanah terdapat karakteristik yang beranekaragam. Karakteristik yang beranekaragam ini dapat ditemukan pada daerah-daerah di Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris (Kurniawan 2012).
Tanaman membutuhkan unsur hara untuk dapat mekompleksi siklus hidupnya, dan apabila tanaman mengalami defisiensi maka dapat diperbaiki dengan unsur hara tersebut. Unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar biasanya diatas 500 ppm dinamakan unsur hara makro esensial. Sedangkan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit, biasa kurang dari 50 ppm dinamakan unsur hara mikro esensial.
Bentuk ion hara yang diserap tanaman serta peranannya Nitrogen (N) Penyusunan semua protein (asam-asam amino dan enzim) dan klorofil, dalam koenzim dan asam-asam nukleat, serta hormon tumbuh seperti sitokinin dan auksin. Fosfor (P) Penting dalam transfer energy sebagai penyusun ATP (adenosine trifosfat). Dan Kalium (K) penyusun sedikit protein, koenzim, asam nukleat, (RNA dan DNA), fosfolipid membrane dan substrat metabolisme.