Jakarta - CEO sekaligus pendiri Huawei, Ren Zhengfei, menyampaikan bahwa sistem operasi pengganti Android besutan perusahaannya itu, Hongmeng, sanggup menghasilkan kerugian yang besar bagi Google. Pria berusia 74 tahun itu menyatakan bahwa perusahaan besutan Larry Page dan Sergey Brin itu akan kehilangan ratusan juta penggunanya.
"Huawei dan Google akan selalu berada dalam kepentingan yang sama, dan kalau kami tidak memakai sistem Google, Google akan kehilangan 700-800 juta pengguna di masa depan," ujarnya, sebagaimana detikINET kutip dari Gizmochina, Rabu (26/6/2019).
Meski demikian, kalau memang kenyataannya akan menyerupai itu, maka Huawei disebutnya sudah mempunyai sistem operasi sendiri dan akan mengembalikan pertumbuhannya menyerupai sedia kala. Ya, Hongmeng memang diklaim akan diluncurkan pada tahun ini di China, dan paruh pertama 2020 mendatang secara global dengan kemungkinan mengusung nama Ark OS.
Satu yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana Google sanggup kehilangan segitu banyaknya pengguna, padahal pengapalan ponsel Huawei hanya berada di kisaran 400 juta unit semenjak 2017 hingga kini? Selain kemungkinan pertumbuhan pengapalan ponsel Huawei nantinya, koalisi antar sesama vendor asal China sanggup menjadi jawabannya.
Ya, ada laporan yang menyebut bahwa nama-nama menyerupai Xiaomi, Oppo, dan Vivo ikut aktif bekerja sama dengan Huawei demi menciptakan Hongmeng segera dirilis. Selain produsen ponsel, perusahaan raksasa Tencent juga disebut ikut terlibat dalam proses tersebut.
Jika skenario ini benar-benar terjadi nantinya, maka ini sanggup menjadi alarm berbahaya bagi Google yang selama ini mendominasi pasar sistem operasi untuk perangkat mobile. Pasalnya, baik Huawei, Xiaomi, Oppo, dan Vivo termasuk dalam enam besar produsen ponsel terbesar di dunia berdasarkan beberapa laporan riset.
Selain popularitas nama-nama besar itu, Hongmeng sendiri juga diklaim 60% lebih cepat dari Android. Menarik untuk dinantikan hingga sejauh mana Huawei bertindak di tengah-tengah masa tenggat pembekuan Google terhadapnya, yang bakal habis masanya pada Agustus mendatang.
Simak Video "Huawei Sebut Google Tak Berniat Blokir Mereka"
[Gambas:Video 20detik]