Dalam tekad proletariat menumbangkan kekuasaan kaum borjuis oleh kaum revolusioner yang terkadang gagal dalam setiap upaya mewujudkan revolusi. Maka gramsci menilai perlu adanya sekolompok Intelektual yang bersenergi dengan partai revolusioner demi tercapainya tujuan merebut kekuasan.
Dengan demikian menurut gramsci kaum intelektual bukannya berada diatas pegunungan yang menjulang tinggi dan berjauhan dengan para kaum buruh akan tenamun menurut gramsci para kaum intelektual semestrinya berada ditengah kaum buruh dengan maksud apabila partai politik buruh tak efesien dalam memasok Ideologi Perjuangan di setiap kepala para buruh, maka tugas kaum intelektual merupakan menutup celah tersebut sebagai upaya membentuk pemahaman kolektif sebelum memperjuangkan kekuasaan yang dimiliki kaum borjuis.
Dengan demikian menurut gramsci kaum intelektual bukannya berada diatas pegunungan yang menjulang tinggi dan berjauhan dengan para kaum buruh akan tenamun menurut gramsci para kaum intelektual semestrinya berada ditengah kaum buruh dengan maksud apabila partai politik buruh tak efesien dalam memasok Ideologi Perjuangan di setiap kepala para buruh, maka tugas kaum intelektual merupakan menutup celah tersebut sebagai upaya membentuk pemahaman kolektif sebelum memperjuangkan kekuasaan yang dimiliki kaum borjuis.
Lihat juga : Sejarah Hegemoni dan Hegemoni Kekuasaan Antonio Gramsci
Terlebih yang dipahami gramsci merupakan perebutan yang terjadi bukanlah hanya seputar kekuatan politik dan fisik namun juga memperjuangkan penguasaan wilayah ideologi dan kebudayaan. sebab bagi gramsci perjuangan ini haruslah dijadikan sarana bagi kaum proletar melepaskan diri dari budaya kaum borjuis yang tertanam pada sosial dan dimenggantikan dengan nilai budaya yang di inginkan proletar dan para kaum intelektual yang berkongsi bersama dengan mereka.
Terlebih yang dipahami gramsci merupakan perebutan yang terjadi bukanlah hanya seputar kekuatan politik dan fisik namun juga memperjuangkan penguasaan wilayah ideologi dan kebudayaan. sebab bagi gramsci perjuangan ini haruslah dijadikan sarana bagi kaum proletar melepaskan diri dari budaya kaum borjuis yang tertanam pada sosial dan dimenggantikan dengan nilai budaya yang di inginkan proletar dan para kaum intelektual yang berkongsi bersama dengan mereka.
Tentu pada dunia sekarang ini yang dikuasai oleh hegemoni kapitalisme neoliberalisme yang merajalela maka tentu penting bagi setiap parta politik atau politisi dan para intelektual modern untuk mengkonsumsi pemikiran gramsci. dengan demikian dalam upaya partai politik mengimplementasi semua kepentingan rakyat dalam ideologi partainya dan para intelektual yang dipercayakan menjadi agen of change dalam tatanan sosial masyarakat memahami konsep gramsci demikian.
Gramsci memperkenalkan atau menamakan kaum intelektual yang dimaksud dengan Intelektual Organik. Kata intelektual sendiri tentu terdapat makna yang sekarang dipahami sebagai kelompok yang secara formal mengeyam pendidikan dan terdapat jenjang yang terbilang tinggi. namun yang dipahami gramsci berbedah dalam mengartikan kelompok intelektual organik.
Intelektual Organik menurut gramsci merupakan sekelompok intelektual yang bukan hanya menterangkan kondisi sosial dalam dasar saintis dari luar namun juga menterangkan dengan perangkat bahasa budaya untuk menggambarkan pengalaman nyata lewat perasaan yang tak dapat dengan mudah digambarkan oleh masyarakat proletar. terlebih intelektual organik merupakan mereka yang merasakan sendiri semangat, emosi dan penderitaan apa yang dirasakan oleh kaum proletar dengan membela mereka dan berbisnis mengungkap apa yang dialami ataupun penderitaan objekti kaum proletar.
Sudahlah menjadi kesepekatan implisit dalam upaya melakukan perubahan tatanan sosial perlu adanya sekelompok dalam lapisan intelektual yang memperjuangkan pengalaman nyata kaum proletar dengan dasar kuat dengan memakai bahasa para intelektual. dengan demikian inilah yang dimaksud gramsci dengan para Intelektual Organik yang memperjuangkan suara-suara kepentingan kaum tertindas dengan kemampuan berbahasa sesampai kemudian merubah pandangan dunia terhadap nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan kaum proletar menyebar luas masyarakat dan pemahaman universal. sesampai kemudian jalan perjuangan terbuka dan tujuan revolusi dapat tercapai dan bukan hanya dalam tahap perebutan kekuasan politik, ekonomi melainkan sampai pada kekuasan ideologi dan kebudayaan.
Lihat juga : Model- Model Hegemoni dan Negara Integral Antonio Gramsci
Maka sudah menjadi kewajiban para mahasiswa sebagai masyarakat intelektual dan agen perubahan, agen pengontrol yang menjadi penyeimbang masyarakat dan penguasa untuk mendalami metodis yang diutarakan lewat pemikiran cemerlang seorang gramsci yang begitu efesien dalam menterangkan kondisi sosiologi masyarakat yang secara terang kontekstual dengan kondisi diera sekarang ini.
Salam Dunia Hitam Manis
Maka sudah menjadi kewajiban para mahasiswa sebagai masyarakat intelektual dan agen perubahan, agen pengontrol yang menjadi penyeimbang masyarakat dan penguasa untuk mendalami metodis yang diutarakan lewat pemikiran cemerlang seorang gramsci yang begitu efesien dalam menterangkan kondisi sosiologi masyarakat yang secara terang kontekstual dengan kondisi diera sekarang ini.
Salam Dunia Hitam Manis
Penulis : Awin Buton