Tulisan ini berupa lanjutan dari tulisan tentang Hegemoni diawal dengan judul: Sejarah Hegemoni dan Hegemoni Kekuasan Antonio Gramsci
Negara Integral
Negara integral merupakan masyarakat sipil dan masyarakat politik dengan maksud hegemoni melindungi koersif power. Negara integral memilik dua arah besar yaitu:
1. Polisi dan militer sebagai sarana pemaksaan
2. Penerbitan, pendidikan, tontonan bioskop atau penyiaran. Sarana untuk memasukkan paham kepemimpinan hegemoni terhadap rakyat sipil/politik
Konsep pada negara integral selalu menjadi perbandingan dengan totalitarianisme misalnya:
A. Tentu tak ditemukan unsur menyepakati dalam sukarelaan pada paham totalitarianisme ataupun yang dicita-citakan pada suatu negara integral.
B. Ataupun tingkah laku mengambil kesepakatan yang didasarkan pada ide, gagasan konsep filosofis keseluruhan yang menggambarkan sepemahaman bagian besar yang diberikan hak bebas.
C. Pada negara integral sebuah tindakan atau keputusan tak diungkapkan dengan dasar ketakutan kekuasan soersif
D. Sebagai negara integral pantang dan haram menghukum penjara lawan yang berargumen menantangnya dengan kata lain menghormati kritikan-kritikan
Konsep hegemoni baru yang dinyatakan oleh gramsci ini semata berupaya menciptakan suatu perubahan budaya kearah yang lebih fleksibel dan tak terjerembap pada kekuasan koersif yang menghegomoni kebebasan civyl sociate.
Selain itu gramsci juga membedakan model kategori hegemoni dengan 3 model seperti berikut:
Model pertama: dalam budaya hegemoni gramsci diimplementasikan pada masyarakat sipil yang merupakan praktek kekuasaan koersif dengan bentuk ekonomi, polisi dan militer merupakan lokasi pada wilayah negara. Yang merangkul bidang pekerjaan keterikatan kontroling moneter dan keuangan.
Sekali lagi bentuk diatas terdapat pada negara yang paham ataupun hegemoni diatas betul dipakai pada negara demokrasi borjuis dengan bentuk negara parlementer sebab pada sebagian kelas pekerja mempercayai penguasa dan memberikan suaranya lewat pemilihan umum.
Model kedua gramsci merupakan: melihat dari sudut pandang lembaga pendidik, lembaga hukum mendominasi dan terdapat peranan penting dalam pembentukan hegemoni tersebut. Karena sejauh sejarah mencatat aktivitas pendidikan, hukum bukan sebuah hal yang dihasilkan oleh masyarakat sipil namun didasarkan pada elite penguasa.
Model ketiga merupakan yang terakhir dalam pembagian oleh gramsci: cenderung tak ingin membedahkan negara dengan masyarakat sipil sebab gramsci terkadang memahami bahwa upaya menghegemoni tanpa disadari merayap langsung pada aparat pemerintah. Yang biasa di sebut dengan aparatur swasta dari hegemoni yang dibangun sendiri.
Maka dengan upaya yang dibangun oleh gramsci yang begitu kaya dikonsumsi sepanjang sejarah peradaban dunia, penulis mengungkapkan betapa kayanya kekurangan dalam upaya mengurai pahamang gramsci yang begitu luas. Jika terdapat kekiliruan dapat tambahkah pada kolom komentar dibawah.
Salam Dunia Hitam Manis
Penulis : Awin Buton