Jakarta - Belum usang ini, Huawei dilaporkan bahwa pihaknya akan menunda peluncuran Mate X. Terkait dengan hal tersebut, salah satu petinggi Huawei pun buka-bukaan soal ditundanya ponsel layar lipat itu melenggang ke pasaran.
Vincent Pang, President Huawei Westers European Region, jadi sosok yang dimaksud. Satu hal yang diumbarnya ialah kepastian rentang waktu dari peluncuran Mate X.
"Ia akan tiba pada September, paling lambat. Kemungkinan lebih cepat, tapi September ialah garansi," ucapnya, sebagaimana detikINET kutip dari Tech Radar, Sabtu (22/6/2019).
Perusahaan yang berkantor sentra di Shenzen ingin 5G benar-benar sudah mempunyai fondasi yang kokoh di pasar-pasar yang penting bagi mereka. Sejauh ini, di Eropa, sebagai salah satu pasar utama Huawei, gres Swiss, Britania Raya, Italia, dan Spanyol yang diketahui menggulirkan teknologi jaringan generasi kelima itu.
Pasalnya, Huawei, sebagaimana disampaikan oleh Pang, akan meluncurkan ponsel layar lipat itu di negara yang sudah menggulirkan 5G. Meski demikian, ia tidak akan hadir di Amerika Serikat mengingat pemerintah pimpinan Donald Trump memang sangat anti terhadap perangkat buatan Huawei.
Lebih lanjut, Pang juga memastikan bahwa Mate X akan menjalankan Android ketika diluncurkan, bukan Hongmeng selaku sistem operasi buatan Huawei. "Karena ia sudah diluncurkan lebih dahulu (sebelum hukuman dijatuhkan)," ucapnya memperjelas.
Kemudian, Pang juga memastikan bahwa pihaknya tengah melaksanakan pengujian ekstensif untuk memastikan perangkatnya siap untuk konsumen, sebagaimana dilaporkan sebelumnya. Salah satu aspek yang diperhatikan ialah kekuatan dari layar OLED milik Mate X.
"Kami telah menuntaskan banyak tes untuk itu," ucapnya.
Saat diperkenalkan pada Februari kemudian di MWC 2019, Mate X dijadwalkan untuk dipasarkan pada Juni atau Juli secara global. Sedangkan bagi Indonesia, Lo Khing Seng, Deputy Country Director Huawei Device Indonesia, sempat menyampaikan bahwa ponsel layar lipat itu akan menyapa Tanah Air pada Semester II 2019.
Mate X rencananya dijual seharga 2.299 euro untuk varian 8GB+512GB (RAM/ROM). Belum diketahui apakah ia akan dibanderol di Indonesia sesuai dengan konversi dikala diperkenalkan (Rp 36 juta) atau mengikuti tren pergerakan terkini (Rp 37 juta).