Kudus - Gegara tempat sampah yang kerap menumpuk, tiga mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) berinovasi. Mereka menciptakan "tempat sampah pintar" internet of things (IOT).
Mereka memberi nama tempat sampah itu T-Smart++. Dengan alat tersebut, tempat sampah di antaranya bisa mengirim notifikasi dikala sudah penuh.
Selain itu, lokasi tempat sampah yang sudah penuh itu pun akan diberitahukan semoga bisa segera diambil oleh petugas sampah. Dengan demikian, pengambilan sampahnya sangat selektif dan tidak menumpuk.
Ketiga mahasiswa pembuat T-Smart++ ini yaitu Novi Arimukti dan Arsya Yoga Pratama dari jurusan Sistem Informasi (SI), dan Bagus Utomo dari jurusan Teknik Elektro. Hasil kreasi mereka telah menerima pendanaan dari Kemenristek Dikti dalam aktivitas pekan kreatifitas mahasiswa (PKM).
Foto: Akrom Hazami/detikINET |
Menurut Bagus Utomo selaku salah satu kreator, T-Smart++ tercipta berawal dari rasa galau mereka melihat sampah yang menumpuk.
"Penumpukan itu dikarenakan ada tempat sampah yang penuh, namun belum diambil alasannya yaitu tidak tahu lokasi mana saja tempat sampah yang sudah penuh," kata Bagus di UMK di Desa Gondangmanis, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Selasa (18/6/2019).
Selain itu, hal lain yang bikin galau yaitu jika ada tempat sampah yang belum penuh tapi sudah diambil sementara yang penuh malah justru belum diambil. Hal itu berdampak pada anyir sampah yang mengganggu.
Foto: Akrom Hazami/detikINET |
Berangkat dari situ, lanjutnya, muncul ilham mereka menciptakan tempat sampah tersebut. Mereka mengonsep terlebih dulu selama sebulan sampai akibatnya konsep sampah yang diinginkan terwujud. Kemudian mereka pun mulai membuatnya, yang juga memakan waktu sebulan.
Dia menjelaskan, tempat sampah pandai berbasis IOT ini mempunyai beberapa kelebihan. Ketika sudah penuh, tempat sampah akan mengunci dan selanjutnya memberi notifikasi melalui HP Android ke petugas sampah, berisikan peringatan sampah penuh dan titik lokasinya.
"Sehingga memudahkan petugas sampah untuk mengetahui tempat sampah yang sudah penuh, sehingga bisa diprioritaskan untuk pengambilannya," ujarnya.
Dia membeberkan, ada beberapa alat utama yang dipakai yakni sensor jarak HC SR04. Sensor ini dipakai untuk membaca benda yang berada di depannya, selanjutnya mengirimkan ke motor servo untuk membuka dan menutup tempat sampah. Ada kartu khusus yang berfungsi untuk membuka tempat sampah dikala penuh, semoga bisa diambil sampahnya.
Selanjutnya, tambah dia, ada pula DF Player untuk mengeluarkan suara. Ketika memasukkan sampah pribadi ada ucapan "terima kasih telah membuang sampah di tempatnya". Selain itu, dikala sampah penuh ada ucapan "maaf, tempat sampah sudah penuh". Hal itu menciptakan tutup tempat sampah otomatis tidak bisa terbuka. Berikutnya ada komponen NodeMCU esp8266 yang berfungsi untuk mengimkan sinyal ke internet yang akan dihubungkan ke smartphone Android.
Foto: Akrom Hazami/detikINET |
"Komponen paling penting yaitu Arduino Nano yang berfungsi sebagai otak atau CPU yang dipakai untuk memasang seluruh komponen yang ada," ujar Bagus.
Mereka berharap penemuan tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat luas. Apalagi alat ini juga bisa dipakai pemerintah daerah, perusahaan, dan lainnya dalam pengelolaan sampah.
"Sehingga dibutuhkan lingkungan bisa semakin bersih, tentunya dibutuhkan masyarakat bisa membuang sampah pada tempatnya," harapnya.
Pihak kampus amat antusias dengan karya itu. Mereka juga mendorong semoga akan muncul jejak mahasiswa lain dengan karya hebatnya. Wakil Rektor III UMK Rohmad Winarso, ST. MT menambahkan, penemuan mahasiswa ini sudah lolos dalam aktivitas PKM Karya Cipta (KC). Kampus mendorong mahasiswa lain mengikuti ajang bergengsi berupa PKM tersebut apalagi temuan macam ini bermanfaat bagi masyarakat.
Meski penemuan itu belum bisa dikatakan tepat namun ini setidaknya menjadi awal alasannya yaitu potensi untuk dikembangkan sangat besar. "Kami juga sudah meminta semoga penemuan tersebut dipatenkan," kata Rohmad.