Jakarta - Nokia melancarkan 'perang dingin' dengan Huawei. Inggris diimbau oleh Nokia semoga berhati-hati menggunakan peralatan Huawei kalau ingin menggelar layanan 5G.
Perusahaan asal Finlandia itu menyampaikan bahwa peralatan telekomunikasi milik Huawei punya kerentanan keamanan sehingga sanggup berisiko kalau digunakan. Nokia sendiri di sektor penyedia teknologi telekomunikasi ialah pesaing Huawei.
Chief Technology Officer Nokia, Marcus Weldon, menyampaikan kalau menurut laporan yang dirilis perusahaan keamanan Amerika Serikat, Finite State, peralatan jaringan vendor asal Negeri Tirai Bambu tersebut terbilang tidak aman. Sementara itu, peralatan Nokia dinilai aman.
Baca juga: Bos Nokia 'Senang' Huawei Dijegal |
"Di hampir semua kategori yang kami pelajari, kami menemukan perangkat Huawei kurang kondusif dibandingkan perangkat yang sebanding dari vendor lain," ucapnya.
Weldon menuturkan Inggris perlu menangani dilema ini dengan sangat serius. Sebab, 5G yang merupakan teknologi gres memainkan tugas penting di infrastruktur utama.
"Itu artinya waspada kalau menambahkan vendor China ke dalam infrastruktur jaringan, selama kerentanan ini kemungkinan atau cenderung ada menurut praktik sebelumnya," kata dia.
Weldon juga turut berkomentar terkait pemberlakuan daftar hitam yang diberikan Departemen Perdagangan AS kepada Huawei. Dampak dari kebijakan tersebut tentunya Huawei menerima tekanan dari aneka macam perusahaan teknologi global.
"Keadilan kembali terjadi di pasar. Kami di masa kemudian dirugikan terhadap praktik-praktik yang diizinkan oleh orang China dalam hal prosedur pendanaan," sebutnya.
Negeri Ratu Elizabeth ini memang tengah sedikit demi sedikit meluncurkan jaringan 5G kepada warganya. Dalam penggelaran tersebut, operator seluler di sana menggunakan peralatan kepunyaan Huawei. Menurut mereka, mengikuti larangan ke Huawei itu berarti menunda peluncuran 5G dan menambah ongkos biaya lainnya.
Di Inggris, Huawei memang tengah diawasi ketat oleh Government Communications Headquarters (GCHQ). Pemerintah Inggris telah meninjau keamanan rantai pasokan telekomunikasi. Di samping itu, mereka juga menerima tekanan dari AS untuk melarang Huawei bila ingin menggelar 5G.
Huawei sendiri membantah peralatannya mempunyai risiko keamanan menyerupai tudingan Nokia. Menurut vendor asal China itu, pernyataan tersebut dinilai menyesatkan.
"Kami punya rekam jejak yang terbukti memperlihatkan produk-produk yang aman, sanggup dipercaya, dan berkualitas tinggi untuk setiap operator telekomunikasi di Eropa. Kemanan siber tetap jadi prioritas utama Huawei dan di sini, di Inggris, kami tunduk pada pengawasan yang paling ketat dibandingkan pesaing lainnya di sektor kami," tutur Huawei.
Simak Video "Nokia 2.2 Tawarkan Fotografi Low Light dengan Harga Terjangkau"
[Gambas:Video 20detik]