Kenali perbedaan antara file Firmware dan ROM pada smartphone Android

Anonymous March 04, 2019
Perbedaan antara file Firmware dan ROM Android Kenali perbedaan antara file Firmware dan ROM pada smartphone Android

Jika sobat semua merupakan seoarang yang telah lama menggunakan smartphone Android dan cukup sedikit paham terkait tentang sistem operasi (OS) Android, cukup sobat semua sudah familiar dengan istilah Firmware dan ROM, tenamun pada kenyataannya, tahukah sobat semua perbedaan mendasar mengapa Firmware dan ROM itu tak dapat di sebut sama? padahal fungsi dari kedua file tersebut ialah sama-sama untuk menulis ulang system operasi di smartphone Android sobat semua?.

Maka dari itu disini kami akan memperterang mengapa Firmware dan ROM pada smartphone Android itu jadi berbeda, padahal terdapat fungsi yang hampir sama, dan kami mohon maaf apabila pembahasan yang kami sebutkan di bawah ini cukup akan sedikit keliru dari pengertian Firmware dan ROM yang telah sobat semua pahami, untuk itu kita sama-sama saja belajar, ok!.

Kenali perbedaan antara file Firmware dan ROM pada smartphone Android


Perbedaan antara file Firmware dan ROM Android Kenali perbedaan antara file Firmware dan ROM pada smartphone Android


# Firmware

Untuk sobat semua ketahui Firmware itu merupakan sebuah data yang sangat sudah di buat dengan sangat complex dan sudah di packing dalam format tertentu sesuai dengan fungsinya, dalam artian di dalam file Firmware tersebut punya sedikit file penting untuk smartphone Android sobat semua, mulai dari System itu sendiri, lalu kernel, userdata dan lain sebagainya.

Umumnya file Firmware ini dapat mencakup sedikit extensi file yang berbeda seperti file Image dengan extension .img, .sin, .bin.tgz dan lainnya, untuk melakukan eksekusi firmware tersebut ke smartphone Android, harus memenuhi kaya syarat, dan syarat yang paling utama merupakan firmware tersebut dapat dengan baik di eksekusi ke System smartphone Android sobat semua dengan perintah-perintah khusus dan sampai saat ini untuk menangani perintah khusus tersebut hanya dapat di lakukan oleh sebuah Tools khusus yang hanya dapat berkerja di PC (Windows/MacOS/Linux).

Lalu, perlu sobat semua ketahui juga bahwa yang namanya Firmware ini kuat kaitannya dengan apa yang di sebut dengan Bootloader pada device Android sobat semua, di satu sisi para pembuat smartphone Android ada yang menginjinkan melakukan pemasangan Firmware tersebut meskipun smartphonennya dalam kondisi Locked Bootloader (Terkunci) seperti contohnya Samsung dan Sony Xperia, lalu ada juga yang tak memperbolehkan pemasangan Firmware tersebut dan harus melakukan Unlock Bootloader terlebih dahulu, seperti device Xiaomi.

Sesampai kemudian dalam kesimpulannya merupakan melakukan pemasangan Firmware itu sama seperti yang kerap kita sebut dengan melakukan "Flash", jadi jangan salah menyebutkan definisi Flashing di smartphone Android lagi ya!.

# ROM

Hampir sama dengan Firmware, tenamun terdapat komposisi yang lebih sedikit dari Firmware, menciptakan ROM pada device Android kerap di salah kaprahkan, sebab memang benar ROM itu memang sejenis Firmware, tenamun hanya sebagian kecilnya saja, bagaimana maksudnya?

Ya, benar ROM itu hanya sebagian kecil dari Firmware, sebab dalam ROM itu sendiri umumnya hanya terdapat sedikit komponen dari Firmware saja, seperti System, Kernel, Recovery, dan User data saja, ke-4 hal tersebut sangat umum merupakan dalam sebuah ROM di Android, maka dari itu biasanya ROM Android itu terdapat ukuran yang lebih kecil dari Firmware, dengan alasan komponen di dalam file ROM tersebut lebih sedikit.

Selanjutnya, untuk format ROM itu sendiri hanya ada satu ekstensi yaitu merupakan .zip, sebab smartphone Android itu hanya dapat melakukan eksekusi terhadap file dengan format .zip saja, untuk format .rar dan .tgz tak dapat, hal ini tak lepas dari fungsi dasar fitur Recovery itu sendiri yang hanya dapat melakukan pemasangan (push) ke system apabila file "Packed" nya merupakan .zip.

Untuk pemasangan ROM itu sendiri terbilang cukup mudah, dan sampai saat ini kekayaan smartphone sudah dapat langsung melakukan pemasangan ROM tersebut hanya dengan mengandalkan fitur "Updater" atau "System Update" yang telah di buatkan oleh vendor smartphone tersebut, dan umumnya pemasangan ROM itu sendiri juga dapat di lakukan dengan tools Stock Recovery Android atau Custom Recovery seperti TWRP, CMW atau Philz Touch.

Sesampai kemudian, jangan salah menyebutkan, apabila sobat semua memasangkan ROM di smartphone Android sobat semua, itu namanya buka "Flash" tenamun "Update", sebab Flashing itu lebih cocok di sebut apabila sobat semua melakukan pemasangan Firmware dari Tools khusus dari PC, dan apabila sobat semua memasangkan ROM hasil buatan pihak ke-3 (ROM tak resmi) itu di sebut dengan Custom ROM, paham?.

Nah, dengan demikian harusnya penterangan terhadap Firmware dan ROM diatas sudah cukup terang untuk sobat semua pahami, dan apabila sobat semua pengguna device Android baru, maka pelajaran ini dapat sangat bermanfaat untuk sobat semua kedepannya, tenamun apabila sobat semua pengguna device Android yang sudah Expert cukup wawasan seperti yang telah di sebutkan di atas dapat mengingatkan sobat semua kembali terkait ilmu yang sudah sobat semua pahami.

Akhir kata, apabila artikel ini memiliki kandungan sedikit pemahaman yang salah mohon untuk di koreksi, sebab inti dari semuannya merupakan sama-sama belajar, semoga artikel ini bermanfaat untuk sobat semua.

Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Penulisan markup di komentar
  • Untuk menulis huruf bold gunakan <strong></strong> atau <b></b>.
  • Untuk menulis huruf italic gunakan <em></em> atau <i></i>.
  • Untuk menulis huruf underline gunakan <u></u>.
  • Untuk menulis huruf strikethrought gunakan <strike></strike>.
  • Untuk menulis kode HTML gunakan <code></code> atau <pre></pre> atau <pre><code></code></pre>, dan silakan parse kode pada kotak parser di bawah ini.

Disqus
Tambahkan komentar Anda

No comments