1. Imanen/Imanensi
Dalam filsafat ketuhanan yang kerap menjadi objek pengkajian Tuhan yang Imanen diartikan Tuhan berada dalam struktur alam semesta dan turut mengambil andil dalam proses-proses kehidupan manusia.
Imanen lebih terbatas pada pengalaman manusia atau tak dapat di empiriskan seperti kata filsuf Davidi Hume dalam bukunya, dalam bidang aliran agama, imanensi sangat ditekankan dalam ajaran panteisme menentang ajaran transendensi. Dalam pandang imanensi hal demikian sesampai kemudian manusia lebih akrab dengan Tuhan dalam menjalani kehidupan. Dalam teologi kristen gambaran Imanen dapat dilihat pada konsep Trinitas, dengan begitu dekatnya Allah dengan gambaran dari ketiga unsur yang dapat begitu dekat dengan manusia.
Lihat juga : Dua Jalan dari Tuhan
Imanen atau imanensi sendiri merupakan paham yang menekankan berpikir dengan diri sendiri atau subjekti. Istilah imanen berasal dari Bahasa latin Immanere yang berarti "tinggal didalam" . Kata yang pertama kali diajukan oleh filsuf Aristoteles dengan arti "batin" dari suatu objek, fenomena dan dikembangkan oleh filsuf Imanuel Kant sampai kemudian berlaku sampai sekarang.
2. Transendensi
Transendensi dari bahasa latin " transcendere" terdiri dua unsur kata " trans" yang berarti seberang, melampaui, atas. Dan kata "Scandere" yang berarti memanjat. Merupakan cara berpikir hal-hal yang melampaui apa yang terlihat, yang dapat ditemukan di alam semesta. Misalnya, pemikiran yang mempelajari sifat Tuhan yang dianggap begitu jauh, berjarak dan mustahil dipahami manusia.
Istilah Tuhan transenden merupakan Tuhan yang melampaui dunia ini. Para filsuf yang terdapat ide transenden merupakan Pythagoras, Plato yang mengatakan bahwa Allah yang transenden terdapat sifat bertolak belakang dengan Allah yang imanen.
Lihat juga : Tuhan : Aku Berkeluh Rindu
Transendensi yang begitu sangat mengagungkan Tuhan yang begitu jauh sesampai kemudian mereka sangat hormat. Berbedah dengan cara berpikir dengan Imanen yang memandang Tuhan yang di haruskan berada dalam alam semesta sesampai kemudian turut mengambil bagian dalam mengatur kehidupan manusia.
Terlebih agar manusia dapat lebih akrab dengan Tuhannya. Namun mendapat tanggapan dari paham Transendensi yang memandang bahwa hal seperti diatas "membatasi Allah yang maha kuasa atas kehidupan manusia dan kehilangan misterinya"
Di atas merupakan pandangan dari kedua cara berpikir dalam memahami tuhan diatas, upaya ini bukan mencari mana yang lebih benar didalamnya. Melainkan upaya menyodorkan bahan refleksi personal dalam menentukan sikap dalam memahami Tuhan-nya.
Salam dunia hitam manis
Awin buton