Jakarta - Aplikasi dengan permission berlebihan bukan barang gres di Android, namun sekarang Google mencoba mengurangi keberadaan aplikasi macam itu.
Ini bukan percobaan pertama Google untuk mengurangi aplikasi dengan permission berlebihan, alasannya ialah sebelumnya mereka sudah mencoba menguranginya dengan mengubah sejumlah peraturan.
Namun sekarang Google akan merazia aplikasi yang meminta permission berlebihan, tepatnya untuk layanan milik Google menyerupai Gmail dan Google Drive, demikian dikutip detikINET dari Phone Arena, Jumat (28/6/2019).
Korban pertama dari razia ini ialah keyboard SwiftKey milik Microsoft, yang memiliki sistem prediksi teks dengan memakai data dari inbox email milik penggunanya. Untuk melaksanakan hal ini, tentu SwiftKey perlu memiliki terusan ke sejumlah hal di Gmail, menyerupai view, manage, menghapus pesan secara permanen di Gmail, dan banyak lagi.
Semua terusan tersebut masuk dalam daftar 'Restricted Scopes' yang gres ditetapkan oleh Google. Hal itu menjadikan Google mengirimkan email ke pengguna SwiftKey, yang menyatakan jikalau aplikasi tersebut tak sanggup lagi menerima terusan ke informasi-informasi tersebut mulai 15 Juli 2019.
"Hai, meski kalian tak perlu melaksanakan apapun, kami ingin memberi tahu jikalau aplikasi ini tak sanggup lagi mengakses sejumlah data di Google Account kamu, termasuk konten Gmail. Jika aplikasi ini tak sanggup memenuhi tenggat yang sudah ditetapkan untuk memenuhi hukum gres ini, mereka akan kehilangan terusan ke akun anda mulai 15 Juli 2019," tulis Google.
Aturan gres berjulukan Restricted Scopes ini tak membolehkan aplikasi pihak ke-3 untuk menerima terusan penuh ke dalam Gmail dan Google Drive. Jika mereka tetap membutuhkan terusan tersebut, developer harus mengikuti keadaan dengan API User Data Policy Google yang baru, kemudian aplikasi mereka pun harus sanggup melewati proses penyaringan oleh Google.
Selain itu, Google pun memperlihatkan saran gres untuk para developer, yaitu untuk mengurangi seruan permission pada aplikasinya.
"Jangan meminta terusan ke informasi yang tidak anda perlukan," tulis Google pada para developer.
Simak Video "Setelah Google, ARM Cabut Kerja Sama dengan Huawei"
[Gambas:Video 20detik]