Ren Zhengfei. Foto: AFP PHOTO / FABRICE COFFRINIBeijing - Pemerintah Amerika Serikat bisa dibilang benar-benar serius dalam menjegal Huawei. Sesuatu yang sama sekali tidak diperkirakan oleh pendiri raksasa teknologi China itu, Ren Zhengfei.
Serangan paling berat yaitu Huawei dimasukkan dalam daftar blacklist sehingga hampir mustahil membeli komponen penting asal AS. Ren pun mengestimasi Huawei akan mengurangi produksi senilai USD 30 miliar. Sedangkan penjualan smartphone-nya di mancanegara anjlok 40%.
"Kami tidak mengira AS akan menyerang kami dengan determinasi sedemikian dan dalam skala besar," kata Ren yang dikutip detikINET dari South China Morning Post.
"Kami telah menciptakan beberapa persiapan, contohnya soal (pasokan-red) komponen bisnis inti kami, tapi kami tidak sanggup melindungi beberapa komponen sekunder," papar dia.
Akan tetapi Ren tetap menyatakan rasa optimisme terhadap masa depan Huawei. "Setelah semua ini, kami akan menjadi lebih kuat. Kami yaitu burung yang tidak akan pernah mati," tandasnya.
Komponen dan teknologi asal AS memang krusial buat Huawei. Misalnya kalau benar-benar dihentikan menggunakan Android, Huawei harus menggunakan sistem operasi sendiri yang diproyeksi berat untuk populer.
Baca juga: Huawei Tak Bakal 'Korbankan' Seri Honor 20 |
Di sisi lain, proyeksi negatif Huawei bisa berdampak cukup luas. "Penurunan sasaran pertumbuhan Huawei akan berimbas pada pasar perangkat secara keseluruhan dan pasar teknologi informasi," kata Cao Zhongxiong dari China Development Institute.
"Dalam dua tahun terakhir, Huawei bisa terus maju bahkan dikala pasar smartphone global trennya anjlok. Saat ini, masa depannya masih tidak jelas," imbuh dia.
