Protein
Struktur dan Sumber Protein
Protein tersusun dari atom karbon (C), hydrogen (H), oksigen (O), dan nitrogen (N). Pada sedikit jenis protein terdapat unsure-unsur mineral menyerupai welirang (S), fosfor (P), iodin (I), besi (Fe), dan kobalt (Co). Protein merupakan makromolekul yang terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Berdasarkan strukturnya, protein dibedakan menjadi dua tipe, ialah fibrosa dan globuler.
Terdapat 20 jenis asam amino yang terdiri atas 9 asam amino esensial dan 11 asam amino tak essensial. Asam amino esensial tak sanggup dibentuk oleh tubuh dan harus dipenuhi dari makanan, lagikan asam amino tak esensial sanggup dibentuk oleh tubuh sendiri apa kalau cukup tersedia nitrogen.
Berdasarkan sumbernya, ada dua macam protein yang biasa dikonsumsi manusia. Pertama, protein nabati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, kedua, protein hewani yang berasal dari binatang ternak dan hasil perikanan. Sumber protein berasal dari materi makanan, baik hewani inginpun nabatai berdasarkan (Irnaningtyas. 2014), ialah :
1. Daging berwarna merah, misalnya daging sapi, kambing atau kerbau.
2. Ikan, daging unggas, telur, susu, kerang, dan keju.
3. Kelompok kacang-kacangan dan hasil pengolahannya misalnya kedelai (tahu dan tempe), kacang hijau, kacang merah, dan kacang panjang.
4. Sereal terdapat kandungan protein yang lebih rendah dibandingkan kacang-kacangan, tenamun masih sanggup dipakai sebagai sumber protein misalnya beras megandung 7% protein dan gandum mempunyai kandungan 12% protein.
Fungsi Protein
Protein terdapat kaya fungsi bagi tubuh manusia, menyerupai :
a. Pembentukan otot dan sel-sel di dalam tubuh
Fungsi utama protein merupakan untuk pembentukan otot dan sel-sel di dalam tubuh. Protein akan membantu tubuh memaksimalkan pembakaran lemak sesampai lalu berat tubuh tetap seimbang.
b. Sebagai sumber energi
Besarnya energi yang dihasilkan oleh protein sama dengan karbohidrat, ialah sekitar 4,1 kkal (17 kJ).
c. Mengatur keseimbangan air
Cairan itraseluler ( di dalam sel), ekstraseluler ( di luar sel), Inter seluler (di antara sel), dan intravasikuler ( di dalam pembuluh darah ) di pisahkan satu sama lain oleh membran sel. Distribusi cairan-cairan tersebut harus dijaga dalam keadaan seimbang (homeostasis) oleh sistem kompleks yang melibatkan protein dan elektrolit.
d. Pembentukan antibodi
Tingginya tingkat simpulan hidup belum dewasa yang menderita kurang gizi, disebabkan menurunnya daya tahan tubuh terhadap bisul menyerupai muntaber. Hal ini terjadi alasannya ketakmampuan membentuk antibodi dalam jumlah yang cukup (Irnaningtyas, 2014)