Dalam situasi tertentu, kita kerap sulit atau enggan menyentuh ponsel. Lewat gesture control, cukup dengan lambaian tangan kendali ponsel sanggup diatur dengan mudah.
Kemudahan olah navigasi menjadi tantangan bagi setiap vendor dalam men-ciptakan produk yang akan ditawarkan ke pasar. Belakangan terkait teknologi interface, sedikit solusi terbaru diluncurkan untuk memberi sensasi baru. Contoh yang terbaru yaitu gesture control. Teknologi ini terbilang masih anyar di Tanah Air, dihadirkan sebagai fitur andalan di ponsel Sony Ericsson W830i dan Z555L Apa yang menjadi kecanggihan gesture control? Dengan teknologi ini Anda sanggup meredam/mengecilkan suara nada dering yang masuk dan suara alarm, cukup dengan instruksi atau lambaian tangan , berikut team oktrik merangkumnya untuk anda
Kuncinya di sensor gerak
Pada dasarnya gesture (isyarat) control bekerja dengan memanfaatkan sensor gerak (motion sensor). Nah, pilihan sensor gerak ini ada dua macam untuk aplikasi di ponsel. Pertama sanggup lewat sensor yang ditanamkan di dalam modul kamera, dan ada juga yang memakai teknologi NFC (near field communications).Pada teknologi NFC, di body ponsel ditambahkan sebuah ekstension board yaitu PSI (phone system interface) ya-ng di dalamnya terdiri atas modul NFC dan akselerometer (sensor akselerasi). Model ini pertamakali diujicoba oleh Yarn Anokwa dari maUniversity of Washington di Amerika Serikat. PSI board ditempatkan pada back cover ponsel Motorola E680i, dimana PSI board terkoneksi ke ponsel lewat slot kartu Micro SD. Aplikasi model ini berhasil untuk implementasi pada navigasi pemutar musik. Hanya saja, hasil ujicoba ini kurang diminati vendor, alasannya dinilai kurang mudah dengan penambahan hardware khusus
Kecanggihan Modul Kamera
Saat ini terapan teknologi gesture control lebih terkenal memanfaatkan kecanggihan modul kamera yang dipandang lebih praktis. Dalam hal ini modul kamera dibenamkan teknologi hierarchical block matching algorithm (HBMA), berupa sensor gerak terpadu. Bila ada obyek yang tertangkap oleh lensa, secara otomatis sensor akan mengestimasi tujuan, besaran obyek dan pergerakannnya untuk lalu mengirim perintah lebih lanjut ke prosesor. Untuk itu dibutuhkan derma teknologi kamera yang mumpuni, maklum sensor harus bergerak cepat untuk men track obyek gambar, mengkalkukasi data sesampai lalu menghasilkan output data ke prosesor dengan akurat.Pemanfaatan sensor gerakan di atas hampir serupa yang dipakai di fitur shake control. Modul sensor pada shake control menjalankan fungsi membaca parameter obyek awal, menyerupai jarak fokus pada image. Bedanya pada shake control, body ponsel perlu digoyangkan sesuai ketentuan, sebaliknya di gesture control posisi ponsel merupakan statis. Selain Sony Ericsson, diketahui Samsung Mobile juga telah terdapat paten untuk gesture control. Beberapa produk yang telah diperkenalkan ke pasar global menyerupai SGH-i900 dan SCH-S310
Sumber https://www.oktrik.com/