Islam dan politik merupakan dua hal berkesinambungan bukan hanya mengatur persoalan ritual keagamaan sebab islam merupakan agama syammil mutakammil "sempurna dan paripurna", maka demikian Islam mengatur seluruh aspek kehidupan baik urusan sosial budaya dan pemerintahan.
Lihat juga : Kesalahan Dalam Memahami Politik
Di dalam literatur Ilmu pengetahuan islam terdapat ilmu yang mengatur permasalahan politik atau yang dikenal dengan 'Siyasah' secara etimologi Siyasah memilik makna terkait negara dan kekuasaan dan dalam uraian secara Terminologi bahasa Siyasah di identik dengan mengatur, memperbaiki dan mendidik.
Demikian adapun perkataan yang berbunyi bahwa islam tak berpolitik secara esensi. Perkataan tersebut terbantahkan secara otomatis salah besar sebab islam membuktikan dalam sejarah perjuangan sebagian besar Nabi dan Rasul-Nya di zamannya bukan hanya melawan dalam bentuk fisik namun juga melakukan langkah persuasif dengan argumen-argumen diplomtis dalam mensuplai ide dan gagasan ketika membelah kaum-kaumnya.
Di dalam Islam sendiri, buku yang menjabarkan pokok ayat-ayat politik dalam Islam merupakan Kitab berjudul Al-Ahkam As-Sulthaniyyah karya Imam Al-Mawardi sebagai buku pertama yang membicara cara berpolitik Islam atau buku Siyasah Al-Mulk "Pimpinan kepemimpinan raja" dan masih kaya lagi yang dapat dijadikan referensi.
Hadirnya politik dalam bingkai islam di harapkan menjadikan alternatif untuk mengayomi keadilan atas nama rakyat, islam terdapat kriteria dalam urusan politik dalam memilih pemimpin di ambil dari sosok kepemimpinan Muhammad SAW sebagai berikut:
1. Siddiq (Jujur) Ketika rasulullah memimpin seluruh rakyat merasakan kesejahteraan dalam kehidupannya.
2. Amanah ( Terpercaya) selain terdapat sifat amanah Rasulullah juga dikenal dengan gelar Al Amin 'terpercaya' gelar yang diberikan sebelum pengangkatan menjadi Rasul Allah.
3. Tabligh (disampaikan) Seorang pemimpin haruslah terdapat pandangan untuk menyampaikan kebaikan-kebaikan hikmah inginpun lainnya. Sebagaimana Sabda Rasulullah 'sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat'.
4. Fathanah (Cerdas) Seorang Rasulullah terdapat kapabilitas dalam segi ilmu sesampai kemudian rasulullah begitu cerdas dalam menanggapi persoalan kehidupan umat. Karena cerdas dalam misi sebagai kunci kesejahteraan. Maka seorang pemimpin yang bergelanggang harus di uji dengan kriteria-kriteri diatas.
Terlebih politik islam dengan berbekal sosok pemimpin mumpuni dapat sebagai bentuk perubahan baru dalam upaya mensejahterahkan rakyat dan sekaligus membuktikan bahwa seharusnya politik dan islam tak dapat terpisahkan dalam tatanan kehidupan dewasa ini, seperti perkataan Imam Al-Ghazali "Agama dan Negara tak dapat dipisahkan : agama merupakan pondasi, lagikan pemerintah merupakan penjaga".
Lihat juga : Persiapkan Payung Politik Sebelum Musim Hujan Politik Berkepanjangan
Demikian argumen penguatan sebagai dalil melawan pandangan liberal yang terbangun ditengah masyarakat dewasa kini. Semoga dapat membantu.
Salam dunia hitam manis
Awin Buton