Jakarta - Wajar jikalau pendiri Microsoft Bill Gates benar-benar menyesal memberi jalan bagi Android untuk meraksasa ibarat sekarang, alasannya yaitu potensi kerugiannya mencapai USD 400 miliar atau sekitar Rp Rp 5.657 triliun.
Seperti yang sebelumnya diberitakan, Gates baru-baru ini mengakui penyesalannya alasannya yaitu memberi kesempatan bagi Google untuk meluncurkan Android, yang pada hasilnya tak bisa dikejar oleh Microsoft.
Dalam akreditasi yang dikeluarkan pada program Venture Capital itu Gates menyebut kesalahannya yaitu tak membuatkan sistem operasi yang bakal menjadi OS non Apple. Alhasil peluang peluang itu diambil oleh Android, yang kini menguasai pasar ponsel terpelajar dengan market share mencapai 80%, dan berdasarkan Gates valuasinya mencapai USD 400 miliar.
"Saat itu ada daerah untuk tepatnya satu sistem operasi non Apple, dan berapa nilainya? USD 400 miliar, yang bakal berpindah dari perusahaan G (Google) ke perusahaan M (Microsoft)," pungkas Gates.
Jadi, meskipun Microsoft masih menjadi satu dari sepuluh perusahaan teknologi terbesar, mereka tak bisa memanfaatkan dan menghasilkan uang dari mobile OS. Padahal berdasarkan Gates, seharusnya Microsoft bisa mengisi satu daerah tersebut, menemani Apple dengan iOS-nya.
"Kesalahan terbesar (saya) adalah... kesalahan administrasi apapun yang saya lakukan yang menjadikan Microsoft tidak bisa jadi ibarat Android," ujarnya.
Kegagalan Windows Phone
Jika diingat lagi, perjuangan Microsoft menaklukkan pasar mobile diawali dengan Windows Mobile. Seiring perkembangan Android dan iOS, Microsoft mengubah total tampilan OS-nya dengan peluncuran Windows Phone 7 pada tahun 2010.
Para vendor ibarat Samsung dan HTC pun mengeluarkan smartphone perdana dengan Windows Phone 7. Namun yang menjadi senjata utama Microsoft yaitu keberhasilan mereka menggaet Nokia, produsen ponsel terbesar dikala itu.
Nokia di bawah kepemimpinan CEO Stephen Elop, memutuskan menjadi pemakai utama Windows Phone, bukan Android. Dengan merek Nokia Lumia, dimulailah tantangan Microsoft pada Android dan iPhone.
Pada tahun 2012 atau sekitar setahun sehabis peluncuran perdana ponsel Nokia Lumia, belum ada gejala Windows Phone menanjak. "Untuk peluncuran perangkat pertama Lumia, saya akan lebih suka kalau kami melakukannya dengan lebih baik," kata Elop kala itu.
Namun Elop mengklaim Lumia yaitu smartphone solid. Ia yakin performa bisnis Nokia akan membaik dengan Windows Phone. "Kami harus bisa bangun dan menyampaikan ini (Windows Phone-red) lebih baik dan juga berbeda secara fundamental," imbuh mantan petinggi Microsoft tersebut.
Tapi perjuangan apapun yang dilakukan Nokia dengan Windows Phone tidak berbuah manis. Kegagalan Windows Phone menarik perhatian konsumen diakui sendiri oleh CEO Microsoft dikala itu, Steve Ballmer.
Pria berkepala pelontos ini menyatakan pencapaian WP 7 memang masih sangat minim ketimbang para rivalnya. "Dalam setahun, kami yang tadinya sangat kecil tetap sangat kecil," ucapnya.
Tonton juga video Pesawat Raksasa Besutan Pendiri Microsoft Akhirnya Terbang: