Jakarta - Bill Gates tak kuasa menahan air mata di hadapan sejumlah karyawan Microsoft pada sebuah momen sempurna di tanggal 27 Juni 2008, 11 tahun yang lalu. Ini kisahnya.
Gates, yang dikala itu menempati posisi chairman Microsoft, tampil di panggung kecil di hadapan para karyawannya di markas perusahaan di Redmond, Washington. Itu merupakan ajang perpisahan pada hari terakhirnya di posisi tersebut.
Saat itu, Gates hendak meninggalkan posisi penuhnya sebagai direktur Microsoft. Ia mau fokus ke organisasi filantropisnya bersama istri -- Yayasan Bill & Melinda Gates. Selepas program perpisahan tersebut, Gates diplot sebagai chairman non-eksekutif dan masih tetap di Microsoft walaupun tidak secara penuh alias paruh waktu.
Baca juga: Ini Hobi Berat Bill Gates Selain Beramal |
Di atas panggung perpisahan, sosok yang mendirikan Microsoft bersama Paul Allen pada tahun 1975 tersebut ditemani oleh Steve Ballmer selaku chief executive Microsoft masa itu.
"Tidak ada satu hari pun dalam hidup yang saya jalani tanpa memikirkan Microsoft, dan hal-hal indah yang sedang dilakukan dan keinginannya untuk terus memperlihatkan bantuan," kata Gates dalam pidato tanggal 27 Juni 2008 itu, ibarat dikutip Reuters.
Reuters, dalam artikelnya, juga menyebut bahwa Gates merampungkan kalimatnya seraya menyeka air mata. Para karyawan Microsoft di hadapannya lantas merespons dengan gemuruh tepuk tangan seraya bangkit penuh apresiasi.
Ballmer, yang juga dikenal cukup erat dengan Gates, tak kalah emosional. Disebutkan bahwa jebolan universitas Harvard itu hingga sempat tercekat ketika berusaha menggambarkan seberapa besar Gates punya efek buat Microsoft dan masyarakat secara umum.
Foto: Robert Sorbo-Microsoft/Handout/Reuters |
"Sulit menggambarkan seberapa besar harus berterima kasih ke Bill. Bill ialah sang pendiri. Bill ialah si pemimpin," ucap Ballmer.
"Kita sudah diberikan peluang yang amat sangat besar dan Bill-lah yang memberi kita kesempatan tersebut," tuturnya penuh haru pada momen 11 tahun kemudian itu.