Jakarta - Huawei mengklaim sudah menjual seri P30 sebanyak 10 juta unit, dan angka itu sanggup dicapai dalam waktu 85 hari. Jauh lebih cepat dari penjualan pendahulunya, ialah seri P20.
Angka penjualan itu dicapai 62 hari lebih cepat dibanding seri P20 untuk mencapai angka penjualan yang sama. Pada Mei kemudian pabrikan asal China itu pun mengklaim sudah menjual 100 juta ponsel selama 2019 ini.
Jika klaim ini benar, maka sepertinya keputusan Presiden AS Donald Trump yang sempat memasukkan Huawei ke dalam daftar hitam tak berdampak banyak pada penjualan seri ponsel terbarunya itu.
Seharusnya, penjualan seri P30 ini juga akan terus meningkat sesudah Trump tak lagi memasukkan Huawei ke dalam daftar perusahaan yang tak boleh diajak kolaborasi oleh perusahaan asal AS. Pasalnya saat masih berada dalam daftar hitam itu, banyak yang mempertanyakan kelangsungan hidup ponsel Huawei sebab tak sanggup lagi memakai Android.
P30 Pro, versi tertinggi di seri P30, mendapatkan sejumlah penghargaan, salah satunya 'Best Smartphone' dari European Hardware Awards. Sementara fitur SuperSpectrum dan SuperZoom juga dianggap sebagai teknologi yang inovatif.
Pemecah rekor penjualan tak cuma seri P30. Huawei mengaku sudah mengapalkan 100 juta produk SuperCharge, termasuk ponsel, powerbank, dan charger yang mendukung standardisasi pengisian baterai cepat milik Huawei.
Lalu ada juga Huawei Watch GT yang memecahkan rekor penjualannya jam tangan berakal milik Huawei lainnya. Sejak diluncurkan Oktober lalu, jam tangan ini sudah terjual sebanyak 2 juta unit, yang membuatnya menjadi jam tangan berakal Huawei yang paling populer.
Simak Video "Ini Fungsi Empat Kamera Yang Dimiliki Huawei P30 Pro"
[Gambas:Video 20detik]