Perhitungan PPh 21 untuk pegawai atau karyawan yang di pindah kiprah atau pindah lokasi kerja membuat kita merasa pusing untuk mengerjakannya. Pegawai yang pindah yang tugas atau pindah cabang kerja itu membawa sedikit info perpajakan dari lokasi usang ke lokasi baru.
Contoh perhitungan PPh 21 karyawan yang pindah cabang ke cabang lainnya.
Cara menghitung PPh 21 karyawan yang pindah kerja ini akan admin isi dengan pola soal terbaru menurut hukum dirjen pajak.
(TK/0) merupakan salah satu pegawai di PT Ghrama hamere di Jakarta. Sejak Bulan Mei 2019 di pindahkan ke cabang Bandung, dan pada bulan November di pindah tugaskan ke Kudus.
Data langsung rafinternet merupakan terdapat penghasilan sebesar Rp 6.000.000 dan membayar iuran pensiun ke dana pensiun sekaya Rp 100.000 perbulan. Dengan ketentuan selama rafinternet bekerja di PT Ghrama hamere hanya mendapatkan honor saja.
Cara mengerjakan PPh pasal 21 wacana pegawai yang di pindahtugaskan ke daerah lain pada tahun pajak berjalan merupakan.
a. Perhitungan PPH pasal 21 di kantor pindahtugas pertama di Jakarta | ||
Gaji (4*Rp 6.000.000) | Rp 24.000.000 | |
Penghasilan bruto | Rp 24.000.000 | |
Pengurangan | ||
a. Biaya jabatan max Rp 2.000.000 | Rp 1.200.000 | |
b. Iuran pensiun 4*100.000 | Rp 400.000 | |
Penghasilan netto 4 bulan | Rp 22.400.000 | |
Penghasilan netto disetahunkan | Rp 67.200.000 | |
PTKP | ||
a. Wajib pajak | Rp 54.000.000 | |
Penghasilan kena pajak | Rp 13.200.000 | |
PPh pasal 21 terutang setahun | ||
5% * Rp 13.200.000 | Rp 660.000 | |
PPh pasal 21 terutang 4 bulan | ||
Rp 660.000 / 12 *4 | Rp 220.000 | |
PPh pasal 21 yang sudah dipotong semasa 4 bulan | Rp 220.000 |
b. Perhitungan PPH pasal 21 di kantor pindahtugas kedua di Bandung | ||
Gaji (6*Rp 6.000.000) | Rp 36.000.000 | |
Penghasilan bruto | Rp 36.000.000 | |
Pengurangan | ||
a. Biaya jabatan max Rp 3.000.000 | Rp 1.800.000 | |
b. Iuran pensiun 6*100.000 | Rp 600.000 | |
Penghasilan netto 6 bulan | Rp 33.600.000 | |
Penghasilan netto 4 bulan | Rp 22.400.000 | |
Penghasilan netto 10 bulan | Rp 56.000.000 | |
Penghasilan netto disetahunkan | Rp 67.200.000 | |
PTKP | ||
a. Wajib pajak | Rp 54.000.000 | |
Penghasilan kena pajak | Rp 13.200.000 | |
PPh pasal 21 terutang setahun | ||
5% * Rp 13.200.000 | Rp 660.000 | |
PPh pasal 21 terutang 9 bulan | ||
Rp 660.000 * 9 / 12 | Rp 495.000 | |
Pembayaran PPh | ||
Sudah dipotong di Jakarta | Rp 200.000 | |
PPh terutang di Bandung | Rp 295.000 | |
PPh yang dipotong di Bandung | Rp 295.000 | |
PPh kurang / lebih bayar | Rp - |
c. Perhitungan PPH pasal 21 di kantor pindahtugas ketiga di Kudus | ||
Gaji (2*Rp 6.000.000) | Rp 12.000.000 | |
Penghasilan bruto | Rp 12.000.000 | |
Pengurangan | ||
a. Biaya jabatan max Rp 1.000.000 | Rp 600.000 | |
b. Iuran pensiun 2*100.000 | Rp 200.000 | |
Penghasilan netto 2 bulan | Rp 11.200.000 | |
Penghasilan netto 4 bulan | Rp 22.400.000 | |
Penghasilan netto 6 bulan | Rp 33.600.000 | |
Penghasilan netto setahun | Rp 67.200.000 | |
PTKP | ||
a. Wajib pajak | Rp 54.000.000 | |
Penghasilan kena pajak | Rp 13.200.000 | |
PPh pasal 21 terutang setahun | ||
5% * Rp 13.200.000 | Rp 660.000 | |
Pembayaran PPh | ||
PPh Sudah dipotong di Jakarta | Rp 200.000 | |
PPh yang dipotong di Bandung | Rp 295.000 | |
PPh terutang di Kudus | Rp 165.000 | |
PPh yang harus dibayar | ||
pada bulan November merupakan | Rp 82.500 |
Nah gampang kan cara perhitungan Pph pasal 21 untuk pegawai yang pindah lokasi kerja dalam satu pemberi kerja yang sama
BACA JUGA
BACA JUGA
- PPh pasal 21 - Perhitungan pajak penghasilan pegawai tetap mendapatkan kenaikan gaji
- PPh pasal 21 - Cara menghitung pajak penghasilan karyawan baru
- PPh pasal 21 - Cara menghitung pajak penghasilan pegawai yang berhenti bekerja
- PPh pasal 21 - Cara menghitung pajak penghasilan karyawan yang kehilangan kewajiban pajak subyektif
- PPh pasal 21 - Cara menghitung pemotongan PPh pasal 21 atas penghasilan pegawai yang dipindahtugaskan ke lokasi lain dalam tahun pajak berjalan